Saat Menghadapi Aksi Kriminal di Jalan
Motesia.com, Saat Menghadapi Aksi Kriminal di Jalan. Aksi kejahatan, perampokan dan pengerusakan mobil pada jalan kerap terjadi. Paling tak jarang artinya perampokan spion kendaraan beroda empat-kendaraan beroda empat glamor atau yang laku pada pasaran. Saat mengalami kejadian itu, langkah dasar yg wajib dilakukan tetap tenang dan jangan bertindak proaktif.
“langkah-langkah terbaik waktu mengalami perampokan, misalnya spion, pada kacamata defensive driving, dimulai berasal tetap bersikap tenang. Perampasan spion umumnya cuma butuh saat puluhan detik, lalu oleh perampok melarikan diri,” kata pembinaan director jakarta defensive driving center (jddc) jusri pulubuhu, beberapa ketika lalu.
Perampokan atau kejahatan umumnya dilakukan di lokasi jalan yg lalu lintasnya tidak lancar. Situasi itu bikin kendaraan beroda empat korban tak bisa ke mana-mana, maka pilihan terbaiknya artinya bertahan.
Selama hal itu terjadi, penumpang pada pada kendaraan beroda empat, termasuk sopir, disarankan jangan melakukan tindakan proaktif atau tiba-tiba. Sebagian besar kendaraan beroda empat baru, dilengkapi asuransi. Jadi cita rasanya lebih baik rugi membayar klaim ke perusahaan asuransi daripada bersentuhan langsung menggunakan perampok.
Keselamatan
“Jangan bertindak spontan, misalnya turun atau yang lain-lain. Tetap cool down, melakukan pengidentifikasian. Kalau tidak aman, jangan melawan karena lebih baik rugi materi daripada keselamatan,” ucap Jusri.
Diingatkan Jusri, kejahatan seperti ini biasanya dilakukan berkelompok. Jadi, kemungkinan besar masih banyak komplotan penjahat yang tidak terlihat di sekitar mobil.
“Bagaimana kalau ada peluang tindakan ofensif? Kalau perlu tidak dilakukan, karena kalau si perampok cedera berat atau mati, ada payung hukum yang bisa memberatkan pelakunya,” ujar Jusri.
Ketimbang berpikir melakukan tindakan agresif, lebih baik pengemudi membunyikan klakson yang lama. Tujuannya untuk menarik perhatian sekitar agar banyak masyarakat yang terlibat dalam situasi.