Simak Akibat Jarang Pakai Kick Starter

Simak Akibat Jarang Pakai Kick Starter

Simak Akibat Jarang Pakai Kick Starter

Motesia.com, Simak Akibat Jarang Pakai Kick Starter. Meski teknologi di sepeda motor telah tergolong sophisticated, namun perlengkapan manual permanen diterapkan. Salah satunya merupakan kick starter.

Kick starter atau diklaim pula tuas engkol sekarang lebih banyak terlihat seperti mirip pajangan. Karena, rakyat cenderung lebih menentukan electric starter sebab mudah, serta hanya sekali pencet menggunakan menggunakan ibu jari.

Tetapi dewasa ini kick starter yg terdapat pada motor matik lebih sporadis digunakan. Posisnya jua berbeda menggunakan tipe motor sport atau bebek.

Padahal penggunaan kick starter dianggap bisa memperpanjang usia pakai aki karena tidak terlalu terbebani. Selain itu, Jika digunakan saat pagi hari atau sesudah motor lama tidak dihidupkan, maka bisa membuat oli lebih cepat bersirkulasi.

Kebalikannya, Jika engkol jarang digunakan maka akan macet atau keras waktu disela. Hal ini diakui eksklusif kepala bengkel ahass (astra honda authorized service station) daya motor cibinong, asep suherman.

Kata dia, jika kick starter saatnya tiba untuk digunakan, maka yang terjadi adalah bagian tersebut seret dan tidak mau kembali ke posisi semula.

“Karena kalau motor lain bagian kick starter itu ada yang terlumasi oli. Sedangkan untuk motor matik tidak. Jadi hal itu akan macet,” ungkap Herman di bengkel AHASS Daya Motor Cibinong di Jl Raya Bogor, Nanggewer, Cibinong, Senin (18/9/2017).

Herman menyarankan, jika saat melakukan pengecekan khususnya pada bagian v-belt dan roller, maka alangkah baiknya komponen pada bagian sambungan kick starter dibersihkan.

“Takutnya ada karat atau kotor. Jadi pas saat akan digunakan jadi macet,” ucap Herman.

Sepeda motor dengan fitur electric starter memang sangat memudahkan para rider saat menghidupkan mesin. Sekali pencet, sepeda motor bisa langsung ngacir.

Namun demikian, Tehnical Training Instructor PT Wahana Makmur Sejati, Mukti Abdul Rachman menyatakan, penggunaan kick starter atau tuas engkol tetap diperlukan untuk mendorong oli agar sirkulasi awal lebih cepat.

“Kalau mesin belum nyala, itu oli di bawah, disarankan diengkol, itu biar olinya bersirkulasi awal, diengkol-engkol baru dipencet. Kalau oli sudah siap, baru di-starter,” ungkap Mukti saat ditemui di Wahana Training Center Jatake, Tangerang, Kamis (18/5).

Kendati begitu, kata Mukti, tuas engkol pada dasarnya tidak terlalu penting jika posisi mesin tidur, seperti yang diterapkan pada motor jenis bebek atau skuter matik.

Lain halnya dengan jenis motor sport yang posisinya mesinnya tegak. Oli pada jenis sport biasanya turun dan tidak merata melumasi bagian komponen.

Sebaliknya, untuk mesin bebek atau skuter matik, karena mesin tidur posisi oli masih melumasi atau menempel pada bagian penting mesin.

“Jadi yang punya motor sport kalau di diamkan lama, pasti pas nyalain awal ngempos, susah, misalnya harus dipancing dulu di lubang busi,” pungkasnya.